Tuesday, July 8, 2008

Tanda Kekuasaan Allah pada Penciptaan Otak

Otak
memiliki tabiat yang dingin. Kemudian diperselisihkan mengenai hikmah
di balik itu. Sebagian orang mengatakan bahwa otak sengaja dibuat
dingin agar dapat mendinginkan panas yang ada dalam hati dan
mengembalikannya apabila terlewat kepada batasnya. Pendapat ini
dibantah oleh sebagian lainnya, mereka berkata : jika demikian halnya,
seharusnya otak tidak boleh diletakkan jauh dari hati, bahkan
seharusnya otak membungkus hati sebagaimana halnya paru-paru, atau
minimal dekat dengannya di dalam dada agar dapat menurunkan panasnya
hati.

Namun pernyataan ini dibantah lagi oleh
golongan yang pertama, mereka berkata : jauhnya otak dari hati tidaklah
meniadakan hikmah yang telah kami sebutkan tadi. Sebab, sekiranya otak
diletakkan dekat dengan hati, tentu kekuatan panas yang dikeluarkan
oleh hati akan mendominasi otak. Oleh karena itu, letak keduanya
sengaja dibuat berjauhan agar tidak saling merusak, dan keduanya bisa
saling menyelaraskan dengan tabiatnya masing-masing. Berbeda dengan
paru-paru yang memang dibuat khusus untuk mendinginkan hati bukan untuk
meredam panasnya hati.

Sementara itu, kelompok yang lainnya
memilih jalan tengah, mereka berkata : sebenarnya otak itu panas, akan
tetapi ia memiliki tabiat yang tenang. Di dalam otak ada pendingin
khusus. Sebab otak merupakan alat berpikir, dan alat berpikir ini butuh
tempat yang tenang, tentram, bersih dari kotoran dan najis, jauh dari
kebisingan dan hiruk-pikuk. Oleh sebab itu pula, kejituan berpikir,
mengingat dan menelurkan ide-ide yang benar hanya dapat diperoleh
dengan ketenangan badan, ketenangan tindakan dan sedikitnya kebisingan
dan kegaduhan. Tugas ini tidak mungkin dilakukan oleh hati. Sementara
otak sangat tepat untuk mengembannya.

Oleh sebab itu, ide-ide cemerlang biasanya
dapat ditemukan pada malam hari atau di tempat-tempat sepi. Dan ide itu
akan rusak saat api syahwat dan kemarahan membara atau pada saat
kesedihan yang sangat mendalam, keletihan karena aktifitas badan dan
pikiran yang berat.

Pembahasan ini tentu berkaitan dengan
pembahasan lain, yaitu pembahasan tentang apakah panca indera dan akal
bersumber dari hati dan otak? Sebagian orang mengatakan bahwa semua
aktifitas pusatnya adalah hati dan akan selau terkait dengannya. Antara
hati dan panca indera terdapat beberapa celah dan jalur. Setiap anggota
panca indera pasti memiliki hubungan langsung dengan hati, baik
dihubungkan dengan syaraf atau dengan yang lainnya. Urat syaraf ini
keluar berhilir dari hati dan bermuara kepada seluruh tubuh, termasuk
diantaranya panca indera tersebut.

Mereka berkata : apabila mata melihat
sesuatu maka ia akan mengirim pesan tersebut melalui urat syaraf ke
hati, sebab urat syaraf ini berhubungan langsung dengan hati. Demikian
pula halnya alat panca indera yang lainnya. Kemudian yang menjadi
pertanyaan, apa sebabnya setiap anggota tubuh yang memiliki karakter
yang berbeda harus dibantu dengan beberapa alat panca indera yang
beraneka ragam, sementara karakter panca indera itu sendiri berbeda?
Kekuatannya juga berbeda satu sama lainnya. Mereka memberi jawaban
bahwa seluruh urat syaraf yang berada di dalam badan pasti berhubungan
dengan hati, baik secara langsung maupun tidak langsung. Mereka
mengatakan bahwa dari hati tersebut dialirkan melalui urat syaraf dan
aliran darah kekuatan kepada mata untuk mempergunakan alat penglihatan,
kepada telinga untuk mendengar, kepada kulit untuk merasa dan kepada
setiap anggota tubuh lainnya, hati mengalirkan kekuatan untuk menjaga
setiap anggota tubuh tersebut. Hati merupakan unsur pembentuk anggota
tubuh, alat panca indera dan kekuatan. Oleh sebab itulah, menurut
pendapat yang benar hati merupakan anggota tubuh yang pertama kali
dibentuk. Tidak diragukan lagi, kekuatan berpikir bersumber dari hati.
Meskipun ada sekelompok orang yang berpendapat bahwa sumbernya adalah
akal yang ada di kepala, namun yang benar adalah sumber dan pusatnya
adalah di hati sementara cabangnya ada di kepala. Allah telah
mengisyaratkan hal tersebut dalam firman-Nya :


"Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengannya mereka dapat memahami?" (al-Hajj : 46)

Dalam ayat lain Allah berfirman :



"Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati." (Qaaf : 37)

Yang dimaksud hati di sini bukanlah gumpalan daging yang dimiliki oleh setiap hewan, mamun yang dimaksud adalah akal pikiran.

Kelompok lainnya berpendapat lain, mereka
mengatakan bahwa pusat alat panca indera adalah otak. Mereka
mengingkari adanya hubungan antara hati dengan mata, telinga dan hidung
melalui urat syaraf dan aliran darah. Mereka mengatakan bahwa pendapat
seperti itu merupakan kebohongan yang tidak sesuai dengan anatomi
manusia itu sendiri!

Yang benar adalah pendapat pertengahan
antara dua kelompok di atas, yaitu hati merupakan sumber kekuatan bagi
alat panca indera tersebut. Kekuatan ini adalah kekuatan maknawi yang
tidak butuh urat syaraf tertentu untuk membawanya kepada alat panca
indera tersebut. Karena kekuatan tersebut sampai kepada alat panca
indera dan anggota tubuh lainnya hanya bergantung kepada kesiapannya
menerima sinyal dari hati. Dan sinyal hati itu tidak akan dialirkan
melalui urat syaraf maupun aliran darah. Dengan demikian selesailah
segala kerancuan dalam permasalahan yang banyak dibicarakan dan
dipersoalkan ini. Wallahu a'lam bish shawab, hanya Allah-lah yang kuasa memberi taufik kepada kebenaran.

Kemudian, seandainya Anda melihat otak dan
meneliti komposisinya niscaya Anda akan menyaksikan suatu perkara yang
menakjubkan. Anda akan melihat suatu komposisi yang membuat akal
terheran. Otak dibungkus oleh selaput-selaput dan penutup yang saling
bertumpang tindih untuk menjaganya dari kegoncangan. Kemudian dibungkus
dengan tulang kepala seperti topi baja dan helm yang berfungsi untuk
menjaganya dari benturan, kejatuhan dan pukulan.

Pelindung tersebut akan menahannya seperti
halnya topi baja melindungi kepala dalam pertempuran. Kemudian tulang
tersebut dibungkus dengan kulit untuk melindungi tulang tersebut agar
tidak terkena gangguan. Kemudian kulit tersebut dihiasi dengan rambut
yang lebat untuk menjaganya dan menutupinya dari cuaca panas dan dingin
dan dari berbagai gangguan, dan juga berfungsi sebagai keindahan dan
perhiasan. Tanyakanlah kepada ahli ta'thil (para pengingkar sifat
Allah) [dan juga orang atheis dan sekuler, pen] : Siapakah yang
melindungi otak seperti ini? Dan siapakah yang telah menetapkannya?
Dalam ruangan ini (otak) tersimpan berbagai jenis manfaat, kekuatan dan
keajaiban lainnya. Kemudian ruangan ini ditutup dengan rapi dan dijaga
sedemikian sempurna. Allah telah menjaganya dengan baik dan
menjadikannya sebagai pusat pergerakan alat perasa dan panca indera.
Maha Suci Allah sebaik-baik pencipta.

Kemudian Ibnul Qayyim rahimahullah
melanjutkan lagi perkataannya : Tujuan membeberkan hal ini semua
hanyalah untuk mengingatkan tentang adanya hikmah pada penciptaan
manusia. Meski sebenarnya hikmah di balik itu terlalu besar untuk
diungkap oleh akal dan kata-kata.



(Keajaiban-keajaiban Makhluk dalam Pandangan al-Imam Ibnul Qayyim, Pustaka Darul Haq)

Diambil dari www.alsofwah.or.id

0 komentar:

Post a Comment